Kesasar di Kota Kelahiran
LAHIR di Lumajang tak lantas membuat Nila Karistihafal betul seluk beluk kota. Perempuan yang sedang menyelesaikan tugasnuya sebagai mahasiwa di Malang ini mengaku tidak paham dengamn letak dan jalan di Kabupaten Lumajang. Hal itu terjadi karena dirinya sejak bangku SMAA sudah tinggal di Malang.
Nila sempat merasa kaget saat dirinya ditugaskan oleh kampusnya untuk melaksanakan KKN di salah satu desa di kabupaten Lumajang. Mengapa tidak, daerah yang sudah lama tidak dikunjunginya menjadi sarana tugas yang harus dijalani.
Tertolong oleh Temannya di Lumajang
Nila dan kelompoknya ditempatkan disalqah satu desa di Kecamatan Gucialit. Pada saat itu hanya dirinya saja yang berasal dari Lumajang. "Satu kelompok hanya saya saja yang berasal dari Lumajang," katanya.Hal itu yang membuat dirinya sedikit gugup denganpertanyaan yang akan diajukan oleh teman temannya dirinya sedikit gugup dengan pertanyaan yang akan diajukan oleh eman-temannya yang berasal dari luar daerah. Sempat dianggap sebagai navigator di kelompok lantaran dia asli Lumajang.
Memang, Nila asli Lumajang. Anak pasangan Surahman dan Endang Kristiani ini meghabiskan masa sekolah hingga SMP di Kecamatan Tempursari. Sejak memasuki bangku Sekolah Menengah Atas, dia pindah ke malang. karena ketika di Lumajang banyak menghabiskan waktu di Tempusari inilah wajar jika dia tidak paham letak posisi tuganya ketika KKN. "Saya kota Lumajang saja gak paham.Apalagi Gucialit, terus masih masuk desannya lagi," akunya.
Tapi, karena takut dibilang gagal jadi orang Lumajang, Nila diam-diam mencari informasi letak desa yang dituju oleh kelompoknya lewat internet. Namun, tetap saja ketahuan. Lantaran posisi desa yang di maksud tidak berhasil dia dapatkan. Dan alhasil, coletahan gagal jadi orang Lumajang dari team-teman tahu jikasaya tidak tahu seluk-beluk Lumajang," aku perempuan kelahiran 10 juni 1995 ini.
Meski begitu, tugas untuk mengantar undangan dan proporsal permohonan kelompok KKN nya tetap dipasrahkan pada Nila. Sehingga, Nila serasa ada di daerah yang belum pernah dijamahnya. Padahal Nila asli Luumajang tepatnya di Kecamatan Tempusari.
sebagai satu-satunya yang asli Lumajang dalm kelompoknya, Nila terus berusaha menghafal nama jalan dan didaerah di lumajang. "Setiap kali ke kota saya hafalkan nama jalan dan letak kantor pemerintahan dan yang lainnya," tuturnya.
Hal itu dilakukannya, agar teman-temannya percaya bahwa dirinya merupakan orang asli Lumajang. Di sisi lain, Nila juga sering memanfaatkan teman-temannya yang ada di Lumajang untuk menunjukkan posisi dari tempat yang akan dituju.
Sehingga, sejak itu Nila banyak tanya kepada temannya tentang Lumajang. Mulai dari budaya, kebiasaan orang Lumajang dan lain sebagainnya. 'Bagimana pun saya orang lumajang dan harus tahu tentang luamajang," tutupnya.(mar/ras)
Sumber: Jawa Pos Radar Semeru, Sabtu 20 Agustus 2016
Komentar
Posting Komentar