Lestarikan Budaya Lewat Tari
FERLINA Dwi Lestari merupakan salah satu perempuan yang bangga dengan tari tradisional Indonesia. perempuan yang sudah mengenal seni tari sejak taman kanak-kanak (TK) ini bersikeras untuk memajukan seni tari tradisional.
Lina panggilan akrabnya, sudah bergelut di dunia tari sejak kecil. Bakatnya tersebut tumbuh dari Ibu yang juga seorang penari. sehingga, wajar saja jika lina memiliki darah tadi dalm dirinya.
Kolaborasikan Tradisional Dan Modern
Dia mengakui jika ketertarikannya terhdap tari lantaran diperkenalkan seni tyari oleh orang tuannya. "mulai menari sejak kecil," katanya. bahkan dia menambahkan sejak duduk dibangku TK sering mendapat kan juara dalam bidang tari.saat ini lina mahir dalam beberapa jenis tari tradisioanal dan modern. seperti tari Glipang khas Lumakang dari tari taradisional dari daerah lainmm. tari modern pun juga dikuasanyi juga seperti K-pop yang saat ini digandrungi kawula muda.
Menurutnya, menari itu tidak hanya menggerakkan badan. melainkan mengahayati agar gerakan yang dilakukan bisa menunjukkan keangguan dari tarian tersebut. "Menari juga memerlukan perasaan," jelas perempuan berhijab ini.
menari juga memerlukan luapan emosi dari sang penari. karena dia menerangkan, menari itiu sama seperti menyanyi. Luapan emosi, ekspresi wajah dan lekukan tubuh yang gemulai menjadi faktor berhasil atau tidaknya dalam menari.
hal itu merupakan ciri khas dari penari Solo. Dan berbeda jika tarian itu merupakan tarian daerah. Dia mengatakan, kebanyakan tarian daerah menunjukkan senagta dan kegembiraan.
anak kedua dari pasanagan hari Subagio dan Siti Aminah ini menuturkan. tarian dari setiap daerah itu memiliki keunikan terssendiri." Ada meunikan tersendiri dari setiap tarian yang ada di daerah-daerah," ungkapnya.
Perempuan yang memiliki hobi menyanyi ini menuturkan, profesinya sebagi penari dilakukan untuk melestarikan Kebudayaan Indonesia. sehingga, tidak jarang dalam setiap bulan dia menargertkan untuk memahami tari tradisional setiap daerah.
Hal itu dilakukannya untuk lebih memahami budaya di setiap daerah di Indonesia. "Saya targetkan bisa seni tari dari setiap daerh," tuturnya.
Selain memantabkan seni tari untuk dirinya. lina juga mengajak teman-teman disekolahnya untuk ikut berpartipisasi dalam melestaraikan tari tradisional. sehingga, Lina membuat sebuah kelompok yang dihususkan untuk tari .
segala macam seni tari dipelajari didalam kelompoknya. bahkan sering kali dia mengkolaborasikan seni tyari tradisional dengan tari modern. "sering dibuat kaloborasi tradisional dan modern," katanya,
hal itu dilakukannya, lantaran tidak semua taman dikelompoknya tersebut suka dengan jenis tari tardisional. Sehingga menggunbakan cara kaloborasi dari dua jenis tari adalah pilihan yang digunakan dalam kelompoknya.
Perempuan yang lahir di Lumajang 22 Februari 1999 ini mengakui menari merupakan seni yang tidak semua orang tahu. Memerlukan keseriusan dsalam menari. "Semua orang bisa berjoger, namun tidak semua orang biusa menari," pungkasnya.(mar/fid)
Sumber: Jawa Pos Radar Semeru, Senin 15 Agustus 2016
Komentar
Posting Komentar