Nyambi Jualan Salad


AKHIR-akhir memANG banyak mahasiswa yang punya ide kreatif untuk menambah uang saku. Kadang, aktivitas itu juga untuk menerapakan ilmu yang mereka dapat di kampus. Mahasiswa jurusan ekpnomi misalnya. Mereka banyak melakukan aktivitas jual beli untuk menerapkan ilmunya.

Rahayu Fatmala adalah salah satunya. Perempuan yang mengambil jurusan ekonomi. disalah satu kampus dijember ini, memilih untuk berjualan salad untuk praktik ilmu jual beli, khusnya soal pemasaran produk. Bukan omset yang ditargetkan, melainkan pengalaman yang diharap.

Dia menuturkan, ada banyak cara sebenarnya yang bisa dilakukan untuk menerapkan ilmu yang didapat dikampus. Apalagi mahasiswa ekonomi. Ada banyak pilihan untuk melakukan kegiatan ekonomi.

"Banyak cara sih, tapi yang paling gampang, dan paling ditemuai adalah berjualan," katanya.

Datangi Kosan Teman untuk Jualan

Ayu panggilan akrabnya, memilih untuk berjualan salad untuk menerapkan apa yang didapatkannya selama menikuti kuliah

Mungkin lebih mengarah kemanajemen, begitu dia mengatakan. Mualai manajemen ptroduk sampai pemasaran. Berjualan salad dengan modal danm fasilotas seadanya, membutuhkan sistem manajemen yang baiik. Sehingga tak sampai rugi.

Ayu mengungkapkan, pertama kali dirinya menjual salad karena ada tugas dari kampus. Saat itu, Ayu bersama kelompoknya mendapat tugas untuk menjadi produsen dan sekaligus memasarkannya.

Kemudian, dipilihlah jajanan salad. Makanan yang biasa disajikan segar itu, mendapat respons positif dari konsumen nya. Sehingga, meski tugasnya sudah diseselesaikan dengan baik, Ayu tetap melanjutkan berjualan itu.

Perempuan yang lahir di Lumajang pada 21 Januari 1995 ini, mengaku sedikit kesulitamn, membuat salad tanpa bantuan teman teman sekelompoknya dulu. "Sulit ternyta, mnamun saya tekuni, hingga salah satu temen juga tertarik untuk membantu," ungkapnya.

Di situlah, perttualangnya dimulai. Ayu masih berstatus mahasiswa ini, benar benar memulai kemampuan manajemennya dalam berbisnis. Modal seadanya , alat dan fasdilitas yang juga minim, diamanfaatkan dengan serius.

Menurutnya, salad itu membutuhkan kesegaran dalam menjual, Jika terlalu lama, biasanya makanan tersebut tidak akan segar lagi dan konsumen tidak suka.

Dengan begitu, setiap harinya Ayu selalu melakukan penghitungan terhadap salad yang akan dijualnya. "Tidak moro moro buat banyak, iya kalau punya mesin pendingin bisa diakali begitu," tuturnya.

Bukan hanya jumlahnya yang harus dihitung, jam habis atau tidaknya salad yang dijual juga ada dalam pikirannya. Hal itu dilakaukan karena jika terlalu lama, makannan yang hampir 100 persen buah itu tidak segar lagi.

Sehingga, tidak jarang Ayu sering fdatang dan turun langsung ke rumah kos teman-temannya untuk menjual salad hasil buatanya itu."Itu saya lakukan juika sald banyak yang belum laku, dan waktunya sudah terlalu lama," tutupnya(mar/ras).

Sumber: Jawa Pos Radar Semeru, Senin 31 Oktober 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susahnya Mengajar Anak TK

Dituntut Perfect

Jadi Storyteller