Slogannya, ayo Mondok



MENJADI santri, tentu memberikan kebanggaan tersendiri bagi Indah Nur Imama. Dalam peringatan hari santri nasiaonal kemarin, dia memiliki ambisi besar untuk mengajak orang lain untuk nyantri di pondok.

Peringatan hari santri nasioanal yang jatuh 22 Oktober kemarin, memiliki makna yang sangat luas bagi dirinya. menurut Indah, masyarakat mengubah pandangan mereka terhadap santri.

Menurutnya, selama ini santri yang di pandang kuper dan terbelakang harus mereka hapus. Peran santri untuk kemajuan bangsa ini sangatlah besar. Sehingga, wajar jika pandangan masyarakat terhadap santri ssat ini sudah berubah.

Kemandirian Jadi Ciri Khas Santri

Indah mengatakan, saat ini pondok pesantren bukanlah tempat yang membosankan. Namun, pondok pesantren lah yang mengubah semua menjadi menyenangkan. "Kata siapa pesantern membosankan, silakan di coba kalau ingin mengatahui serunya nayntri," katanya.

Perempuan yang lahir di Lumajang 21 April 1999 ini mengungkapkan, apresiasi dari pemerintah saja sudah terlihat dengan ditetapkannya 22 Oktober sebagai hari santri nasional. Dan hal itu yang membuatnya berbannga diri menjadi seorang santri.

Menurutnya, peringatan hari santri ini adalah sebuah dukungan dari pemerintah terhadap santri dan pondok pesantren di indonesia. Terlebih semenjak tercetus resolusi jihat yang selama ini didengukan oleh santri diseluruh nusantara.

Dengan begitu, sudah saatnya santri bangkit dan ikut andil dalam mengembangkan dan meraih cita-cita bangsa dan negaranya inin. "Ini saatnya santri menunjukkan taring besarnya dalam kedaulatan bangsa indonesia,"Aku perempuan yang memiliki hobi menggambar ini.

Perempuan yang masih dusuk di bangku  m adrasah aliah syarifuddin ini mengakaui, ada banyak cerita yang ingin dibagikan selama dirinya menjadi seorang santri. Susah senang sudah dilewatinya dalam membentuk karakter seorang santri.

Berat memang tapi semua itu dilakukannya untuk mencapai apa yang selama ini dicita citakan. "Kemandirian adalah ciri khas seorang santri, jauh dari orang tua merupakan awal terbentuknya akarakter tersebut," ungkapnya.

Namun, semua ini dilewatinya dengan lapang dada. Sehingga, lambat laun dilewati ternyata jauh dari yang di bayangkan. Asyiknya, air kran tersa nikmat, tidak ada kasur empuk pun santri bisa pulas tertidur.

Hal itu yang membedakan santri dan anak yang tidak pernah merasakan dunia pesabtren. Selain membaca kitab, seorang santri juga memiliki kebiasan yang tidak bisa dirasakan di tempat lain. "Semua ilmu bisa didapat dalam pesantren," jelasnya.

Indah mengharapkan, dengan adanya hari santri ini mampu mendorong santri untuk terus terpacu dalam belajar. Demi menciptakan generasi bangsa yang berkualitas. Serta bisa mengajak orang tua untuk memilih pondok pesantren sebagai tempat pendidikan mereka.

Menurutnya sudah terbukti, bagaiman pesan santri yang sangat luar biasa. Dan lewat pesantren, kesatuan dan ketuhanan bangsa bisa terus dipertahankan. "Sudah terbukti, jika saat santri sudah menunjukkan kemampuannya," tutup perempuan yang memiliki cita-cita designer ini.(mas/ras)

Sumber: Jawa Pos Radar Semeru Senin 24 Oktober 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susahnya Mengajar Anak TK

Dituntut Perfect

Jadi Storyteller