Cinta Alam


ENERJIK, itulah kata yang cocok bagi perempuan yang satu ini. Gita Rina Oktavia, punya banyak kesibukan. Mulai ari melatih karate, pecinta alam, an kini sedang menempuh kuliah di salah satu perguruan tinggi di LumajangSudah hampir tujuh tahun irinya lulus sekolah. Tapi, baru kali ini dia melanjutkan kuliah..

Punya Prinsip jangan Menyerah

Tahun 2008 lalu perempuan yaakrab di panggil Gita ini lulus dari salah satu SMA swasta di Lumajang. Ada beberapa hal yangg membuatnya tidak bisa langsung meneruskan ke bangku pendidikan lebih tiinggi. Yaitu kesibukannya di organisasi karat"katanya".

Saat masih SMA, Gita sering mendapat presasi. tercatat, dia pernahjuara dua kejuaraan di tingkat provinsi dan juara pertama di kompetinsi tingkat kabupaten. Setelah meendapat sabuk hitam, Gita slanjutnya diminta untuk menjadi platih. Tepatnya 2015 lalu, Gita terpilih menjadin pelatih di propinsi Banyuwangi.

Selain di organiasi karate, Gita ternyata juga pecinta alam. Berawal dari rasa penasarannya tentang alam dan segala isinya, membuat irinya menginginkan lebih jauh lagi menggali fenomena alam.

Dan tentunya, banyak manffat yang dirasakannya semenjak terjun di dunia pecinta alam. "tentunya, semakin tahu dan kagum terhadap alam ini, " kata gita yang suka Bon Jovi ini.

SElain itu, juga memnuatnya termotivaswi untuk terus menjada ndan melestarikan, karena menurutnya  ketika berada di alam bebas, manusia hanya makhluk kecil di hadapan tuhan. Manusia tidak bisa hidup tanpa alam tetapi alam nisa hidup tanpa manusia, terangnya.

Hingga akhirny, Gita begabung dengan salah satu komunitas pecinta alam di kampusnya yang bernama Mahapastie. " Sekrang saya yang tegabung dengan komunitas pecinta alam kata GIta."

Bergabung dengan organisasi, tentunya memberikan banyak wawasan dan pengetahuan terhadapnya. Ikut amnil bagian untuk menjaga dan merawat alam adalah tugas semua orang tidak hanya komunitas pecinta alam.

Dengan begitu, harapan untuk masyarakat sadar dengan ikut serta menjaga alam akan lebih baik dari pada membiarkan alam rusak akibat ulah mereka sendiri. Minimal menjaga lingkungannya sendiri saja, katanya.

Menurutnya, Organisasi dan pendidikan menjdi modal utama. engan organisasi dan pendidikan itu, Gita ingin memdapat wawasan luas, dan terus menjaga alam agar terus lestari. "Akam memdapat banyak ilmu jika sepenuhnya terjun, kata Gita.

Gita juga mengatakan, bahwa apa yang dilakukannya itu adalah bagian dari prosesnya. Dia punya keyakinan  kuat bahwa proses pasti akan mendapatkan hasil yang maksimal. " karena saya punya prinsip, jangan pernah menyerah untk apapunGita juga mengataan, bahwa apa yang dilakukannya itu adalah bagian dari prosesnya. Dia punya keyakinan kuat bahwa proses pasti akan mendapatkan hasil yang maksimal. Karena sayapun punya prinsip, jangan menyerah untuk apapun, hasil adalah bgian dari proes pungkasnya. (mar/ras)


Sumber: Jawa Pos Radar Semeru, Selasa 04 Oktober 2016

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susahnya Mengajar Anak TK

Gambar
MENGAJAR itu, merupakan pekerjaan yang tidak semua orang bisa melakoninya. Tingkat kesulitan untuk memberikan pelajaran sering kali menjadi penghambat aktivitas ini menjadi pilihan. Tambah Item dengan Kerajinan Tangan Begitu pula Venny Ayuningtyas, perempuan yang pernah mengejar di salah satu Yayasan Taman Kanak-Kanak ini, merasakan betul betapa sulitnya menjadi seorang guru.
Baca selengkapnya

Dituntut Perfect

Gambar
TEMPAT kerja ityu ternyta menuntut banyak hal lho. Bukan hanya tanggung jawab pekerjaan. Penampilan dan berprilaku juga harus menyesuaikan. Apalagi pekerjaan yang menuntut penanpilan. Sudah tentu dituntut perubahan total, sampai make over segala. Make-over adalah cara terbaik untuk mengubah penampilan wanita. Secara teknis, aktivitas ini adalah melakukan pembaruan dari tampilan make-up yang dikeanl saat ini.
Baca selengkapnya

Jadi Storyteller

Gambar
TIDAK banyak memang, orang yang menekuni dunia dongeng. Apalagi menjadi seorang storyteller atau lebih dikenal sebagai pendongeng. Menyajikan cerita terhadap orang lain dengan intonasi dan gaya yang khas tidak banyak menjadi  pilihan kegiatan. Mungkin malu, dan tidak memiliki kemampuan bercerita. Tapi tidak bagi Renik Listy Diana. Perempuan yang sedang menyerlesaikan kuliahnya di Jember ini memiliki kegitan unik, yaitu seorang pendongeng. Namun,. bukan dalam bahasa inggris. Menyajikan cerita menggunakan Bahasa inggris, tentu ada kesulitan tersendiri bagi Renik. Perempuan yang lahir dilumajang pada 4 Januari 1998 ini, selalu mempelajari bagaimana cara pada storyteller dari luar negri menyajikan sebuah pertunjukan.
Baca selengkapnya