Emoh Kupu-Kupu
Memberikan diri menjadi mahasiswa yang hanya kuliah saja, bukanlah pilihan Ita Erlita. Perempuan yang satu ini memilih aktif di sebuah organisasi dari pada hanya jadi mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang kuliah pulang).
Perempuan yangg lahir di Lumajang pada 30 Oktober 1996 ini mengakui, jika dirinya lebih memilih untuk aktif di organisasi. Dirinya yang mudah bergaul, menjadikannya tidak hanya memiliki teman sekampus.
Di orgabnisasi ekstra yang di ikutinya saat ini, Ita dikenal sebagain salah satu kader yang mudah di kenal anggota yang lain. Bukan karena parasnya yang cantik, melainkan caranya bergaul yang mudah dikenal oleh orang lain.
Juga Punya Bisnis Camilan Online
"Apa ya, rugi saja kalau tidak memanfaatkan waktu untuk kegitan positif," kata anak perempuan pasangan Rejo dan Babun ini. Sehingga, meski juga aktif kuliah, Ita juga aktif menjadi seorang aktifis.Ita menuturkan, ada banyak manfaat yang bisa di ambil dari organisasi yang di ikutinya. Diantaranya memberikan pelajaran untuk lebih peka terhadap sosial. Sehingga, kita yang awalnya acuh dengan lingkungan disekitarnya menjadi perempuan yang lebih peduli dengan kehidupan sekitarnya.
Tidak itu saja. Keaktifanya dalam organisasi juga dirasakannya dalam pergaulan setiap harinya. Ita mengaku tidak hanya memiliki teman sekampus saja, melainkan banyak teman dan saat dari kampus lain yang juga ikut dalam organisasi.
Menurutnya, ada banyak sekali hal positif semenjak dirinya aktif di organisasi. Ita yang awalnya memiliki sifat tidak sabaran, menjadi lebih penyabar. "sekarang ini, malah lebiih sabar dengan sifat orang lain," tuturnya.
Terhadap orang baru juga lebih terbuka, Ita juga mengakui sebelumnya dia memiliki sifat yang kaku terhadap orang lain. Bahkan, memiliki sifat gampang marah, hal itu sekrang sudah tidak lagi menjadi sifatnya.
Dan hal itu, dirasakannya semenjak bergabung dan aktif di organisasi. "Dulu itu kalau ada orang baru yang sok kenal itu, saya cuekin. Sekrang saja lebih mudah melebur dengan orang-orang baru," katanya.
Selain itu, saat ini Ita lebih bisa bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya. Selama ini, di organisasi yang di ikutinya, benar benar mengajarkan bagaimana apa yang sudah dimulai harus diselesaikan sendiri.
Dari hal itu, Ita belajar bagimana cara bertanggung jawab terhadap apa yang di perbuatnya. "Seperti belajar untuk menyelesaikan tanggung jawab dengan cara sendiri," tuturnya.
Trnya tidak hanya itu saja, perempuan yang juga memiliki hobi jalan jalan ini, diam-diam memiliki usaha camilan. Pemasaran juga lewat online. Dan peminatnya, sudah dia atas rata-rata.
Dirinya tidak hanya menjual saja. Ita mengaku siapa saja bisa menjadi reseller dalam bisnisnya tersebut. "Alhamdulillah, sudah nanyak peminatnya, dan saya terbuka untuk siapa saja yang mau menjadi reseller," tutupnya.(mar/ras)
Sumber: Jawa Pos Radar Semeru, Selasa 18 Oktober 2016
Komentar
Posting Komentar