TertantangTravelling
KEBANYAKAN orang yang sedang hobi travelling menjadikannya sebagai refresing saja. Dijalani, lalu dinikmati. Tapi belakangan ini bukan sekedar itu. Melankan mencari tantangan travelling lalu menaklukannya. Tambah puas tentunya.
Terbiasa Dengan Tantangn di Tempat kerja
Bukan lelaki. Malah cewek yang suka menjadikan mencari tantangan di setiap hobi travellingnya itu. Yakni Citra Purnamasari. Perempuan kelahiran Lumajang, 10 Februari 1993 ini punya hobi unik. Yakni mencari tantangn travelling.Anak pertama dari dua bersaudara pasangan Eko Purnomo dan Mistin Hariyanti ini memng memiliki
pekerjaan sebagai teller di salah satu koperasi di tempeh. Tapi jangan salah, hobinya tidak sama dengan perempuan lain atau rekan kerjanya. "Sukanya travvelling. Ya di tempat tempat baru yang belum di kunjungi," katanya.
Alumni SMKN 1 lumajang yang lulus tahun 2011 ini mengatakn travelling bukan sekedar hobi. Dan juga sekedar mencari suasana untuk mencari refresing. "Bukan hanya ngerefresingg otak saja," katanya.
Melainkan lebih dari itu. Menurutnya, travelling juga harus bisa mencari tantangan. Dari tantangan itulah dia di tuntuk untuk mencari tempat-tempat wisata baru. Mendatangai dan membuat dia mersa punya pengalaman baru. Truama tentang alam dan orang orang baru.
Dia menceritakannya pengalamanya semasa masih bertunangan. Saat itu, dia tertantang untuk mendatangi salah satu air terjun menarik yang dia ketahui dari televisi. Berangkatlah dia bersama tunanganya. "Meskipun gak tau jalannya berangkat aja, Sampai tersesat jalan buntu, jalan rawan, sepi dan rusak," katanya.
Namanya sudah kadung nia, dia memngaku terus berusahamencarinya berdua dengan tunangannya. setiap ada persimpanganjaln dia selalu bertanya. Tidak juga salah jalan lalu balik ke kanan.
Tantangan tak cukup sampai disitu. Saat tiba di lokasi dengan bersusah payah, yang sudah lecek dan lusuh itupun terkejut. Karena saat menuju dekat lokasi air terjun terjadi banjir. " sudah capek- capek melewatri sampai dua jam, ternyata banjir, tapi tetap saja terus jalan," katanya.
Terpkasa dia harus balikkanan. "Tuturnya juga sama susahnya. Saya jatuh sampai sandal hilang. Terpaksa pulangnyanyeker dah," jelasnya. Baru kemudian, sepekan lagi dia kembali.
Dia mengku lega karena sampai ke air terjunitu. "Tempatnya bagus, dan sangat rugi kalau gak di datengi," jarnya. Diapun merasa puas karena berhasilmenaklukan tantangan tersebut. Tapi dia masih punya keinginan suatu saat nanti ingun travelling dengan naik motor taril mungkin semakin seru dan menantang.
Dari salah satu cerita paling seru yang dialami itulah, kemudian dia tertang terus untuk travelling. Bukan sekedar refreshing. Melainkan menambah kepuasan dengan mencari tangtangan.
Denganseringnya melewati tantangan tersebut, mentalnya sudah terlatih. Apalagi ketika sudah menjadi teller sejak 2012 lalu. Sampai sekarang pekerjaan itu di lewatidengan nyaman. suka duka dia teronos dengan santai. "Sukanya jadi teller itu waktu ngelayani nasabah dan memberi tau soal semua yang diinginkan nasabah, ketemu sama temenbaru dan suasana kerja kompak," katanya.
Sementara dukanya, dia dialami ketika nasabah marah-marah soal pinjman yang sudah dia jelaskan. "Ya santai saja. mau gimana lagi kan tetap harus professional dalam bekerja. Ya tetep senyum dan gak noleh merengut," pungkasnya.(fid)
Sumber: Jawa Pos Radar semeru, Kamis 13 Oktober 2016
Komentar
Posting Komentar